MENGULAS BAHAYA NARKOTIKA DAN ROKOK BERSAMA BKR SERASI DESA MENGUNENG BULAN OKTOBER 2023

  • Oct 16, 2023
  • Admin Desa Menguneng

menguneng.desa.id - Sabtu (14/10/2023) Pada pertemuan bulan Oktober kali ini seperti biasa materi diisi oleh perwakilan dari Puskesmas Warungasem yang diwakili oleh dr.Justin. Beliau memaparkan bahaya narkotika, miras dan juga rokok bagi remaja. 

Apa itu Narkoba? dan bagaimana dampaknya bagi penerus bangsa ini? berikut  penjelasannya :

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan zat adiktif lainnya. Jika zat-zat ini masuk ke dalam tubuh, akan menimbulkan pengaruh pada kerja otak. Narkoba memiliki daya adiksi atau ketagihan, daya toleran, dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat kuat, sehingga menyebabkan pemakai narokba tidak bisa lepas dari ketergantungannya terhadap narkoba.

Jumlah pengguna narkoba di Indonesia  setiap tahunnya selalu terus meningkat. Penyalahgunaan narkoba di kalangan para pelajar merupakan satu hal yang harus perlu diwaspadai orangtua karena ada banyak bahaya narkoba bagi para pelajar atau remaja. Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari merusak masa depan para remaja hingga mengancam kesehatan tubuh, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.

Para pencandu narkotika itu pada umumnya berusia 11 sampai 24 tahun. Artinya diusia tersebut ialah usia pelajar atau usia produktif. Awalnya mencoba lalu mengalami ketergantungan terhadap narkoba dan dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak remaja adalah sebagai berikut:

  • Perubahan sikap, kepribadian, dan perangai.
  • Menurunya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran.  
  • Menjadi emosional mudah marah dan mudah tersinggung.
  • Malas tidak mempedulikan kesehatan diri suka mencuri atau berbuat kriminal hanya untuk membeli narkoba.
  • Paranoia (rasa takut dan kecurigaan yang berlebihan).
  • Halusinasi.
     

Faktor-Faktor Penyebab Remaja Menggunakan Narkoba

Para remaja yang menggunakan obat-obatan terlarang banyak disebabkan oleh faktor pengaruh lingkungan dan individu yang buruk. Berikut faktor-faktor tersebut:

- Faktor individu
Sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologis, psikologi maupun sosial merupakan individu yang rentan untuk menggunakan penyalahagunaan narkoba. Remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai resiko lebih besar untuk menjadi pemakai narkoba.

- Faktor lingkungan

  • Komunikasi dengan orangtua kurang baik
  • Orangtua terlalu sibuk atau tidak acuh
  • Orangtua yang serba membolehkan apa saja anaknya yang dilakukan

    - Lingkungan sekolah
  • Sekolah yang terletak dekat tempat penjual narkoba dan tempat hiburan
  • Perarturan sekolah yang kurang ketat
  • Sekolah tidak memberi kesempatan pada siswanya untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif

            - Lingkungan pergaulan

  • Berteman dengan pengguna atau pemakai narkoba

  • Tekanan dan ancaman dari teman kelompok atau pengedar narkoba

Upaya Pencegahan Pada Remaja

Pencegahan penyebaran nakoba di kalangan remaja, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak terutama orangtua, guru dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mengawasi ancaman narkoba terhadap anak-anak remaja.

Oleh karena itu kita bisa melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang berbahayanya narkoba. Pendampingan orangtua pun sangat berperan penting dengan memberikan kasih sayang dan perhatian.

 

Kemudian apa sih bahaya rokok untuk para remaja?

Dalam sebatang rokok mengandung >4.000 senyawa kimia dan >400 zat racun yang tentu sangat membahayakan tubuh. Salah satu bahan kimia yang terkandung di dalam sebatang rokok adalah nikotin. Nikotin sendiri memiliki efek yang tidak baik seperti membuat ketagihan, merusak jaringan otak, menyebabkan darah mudah menggumpal, juga menyempitkan pembuluh darah arteri.

Kandungan berikutnya adalah tar. Tar dapat membunuh sel-sel pada saluran pernafasan dan paru-paru, meningkatkan produksi lendir dan cairan paru-paru.

Karbonmonoksida merupakan kandungan lain yang terdapat dalam rokok yang memiliki efek meracuni darah karena mengikat hemoglobin darah 200 kali lebih kuat daripada oksigen.

Lalu ada karsinogen, zat yang merangsang tumbuhnya sel sel kanker di dalam tubuh. Dan yang terakhir ada iritan, yaitu zat yang mengganggu saluran pernafasan dan kantong udara dan paru-paru.

Melihat kandungan rokok tersebut, tentu saja hal tersebut membawah pengaruh buruk bagi anak usia sekolah. Perubahan perilaku anak yang merokok ini juga dapat dilihat seperti kurang fokus belajar, gangguan belajar, gangguan daya tangkap, energi menurun, gangguan kecemasan, hingga depresi ringan. Bukanlah hal yang mudah bagi seorang perokok untuk berhenti. Ketika seseorang telah kecanduan rokok, nikotin yang terkandung dalam tembakau merangsang otak untuk melepas zat yang memberi rasa nyaman. Kecanduan nikotin dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman, mudah marah, sulit berkonsentrasi.

Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Apalagi berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja yang merokok setiap tahun semakin meningkat.

Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan, atau terbujuk rayuan teman. Hasil angket yang diperoleh Yayasan Jantung Indonesia, sebanyak 77 persen siswa merokok karena ditawari teman, tanpa mereka sadari racun perlahan menggerogoti tubuh. 

Agar perokok aktif bisa berhenti dari kebiasaan merokok, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan dari mengurangi, menunda waktu, atau seketika berhenti. Lingkungan sekitar juga bisa mendukung untuk menciptakan situasi tersebut seperti melakukan sesuatu yang menyehatkan jiwa raga, minum air putih yang banyak, menunda waktu merokok, dan menarik napas dalam. Selain hal tersebut diatas dapat kita lakukan dengan adanya larangan merokok di rumah, di lingkungan yang terdapat anak-anak, tidak merokok di dalam mobil, juga tidak merokok dalam bentuk vape.

Keuntungan orang yang berhenti merokok pada dasarnya dapat langsung dirasakan seperti 6 jam sesudah berhenti merokok. Denyut nadi dan tekanan darah kembali normal. Dua belas jam sesudah berhenti merokok, karbondioksida meninggalkan sistem peredaran darah dan pernafasan. Satu hari setelah berhenti merokok resiko serangan jantung menurun sampai setengah dibanding dnegan perokok aktif. 5-10 tahun berhenti merokok resiko stroke menurun. 10 tahun setelah berhenti merokok resiko kanker paru menurun sampai setengah dibanding perokok aktif. 15 tahun setelah berhenti merokok, risiko serangan jantung menurun sampai tingkat bukan perokok.

Begitu banyak manfaat dan dampak baik bagi kesehatan ketika seseorang yang berhenti merokok. Menciptakan generasi penerus yang bersih diri, mental dan pikiran akan menghasilkan generasi bangsa yang berjiwa raga yang sehat dan kuat.